Download Kumpulan Jurnal Penelitian Fisiologi Tumbuhan gratis di bawah ini:. Jurnal Penelitian Fisiologi Tumbuhan – Abstract Aspek fisiologis dan biokimia dari infeksi patogen jamur tumbuhan. Interaksi antara tanaman dan patogen merupakan subjek utama yang menarik di bidang patologi tanaman kontemporer. Spesifisitas dari jenis interaksi ini adalah fenomena yang sangat komprehensif yang melibatkan mekanisme rumit pada tingkat yang berbeda. Penjelasan fenomena ini termasuk aspek fisiologis dan biokimia merupakan tugas penting. Dari sudut pandang ini, enzim memainkan salah satu peran terpenting dalam proses infeksi dan patogenesis.
Pemahaman kami saat ini di bidang ini cukup terbatas. Sejumlah Enzim yang Relatif Berpengaruh sejauh ini telah dipelajari dalam kaitannya dengan proses infeksi dan patogenesis pada tanaman. Dalam tinjauan ini, ivolvement enzim, i. Cutinases, esterases, hydrolases, lyases, selulases, depolimerase dan protease, selama patogenesis dan perannya dalam berbagai stadium perkembangan penyakit dianalisis.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN “ PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN ” NAMA: FIITRIA HIKMATU INAYAH NIM: A1C415013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2017 A. LANDASAN TEORI Zat pengatur tumbuh pada tanaman adalah senyawa organic bukan hara, yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat dan merubah proses fisiologi tumbuhan. Zat pengatur tumbuh dalam tanaman terdiri dari lima kelompok yaitu Auksin, Giberelin, Sitokinin, Etilen dan Inhibitor dengan cirri khas serta pengaruh yang berlainan terhadap proses fisiologis. Zat pengatur tumbuh sangat diperlukan sebagai komponen medium bagi pertumbuhan dan diferensiasi. Tanpa penambahan zat pengatur tumbuh dalam medium, pertumbuhan sangat terhambat bahkan tidak mungkin tidak tumbuh sama sekali. Pembentukan kalus dan organ-organ ditentukan oleh penggunaan yang tepat dari zat pengatur tumbuh tersebut (Hendaryono dan Wijayani, 1994: 56) Zat pengatur tumbuh digunakan untuk memacu pertumbuhan tanaman.Namun, di samping dapat memacu, zat ini pun dapat menghambat pertumbuhan tanaman yang tidak dikehendaki.Penggunaan zat pengatur tumbuh dimaksudkan untuk mencegah terjadinya gugur bunga dan buah, memperbaiki mutu buah, dan meningkatkan hasil buah (Setiadi, 2006: 123).
![Tumbuhan Tumbuhan](/uploads/1/2/5/5/125509772/223060566.png)
Jurnal Doc Pdf: jurnal online fisiologi tumbuhan. Contoh File Kumpulan Jurnal Pemasaran Internasional Gratis Berikut ini adalah kumpulan dari berbagi sumber tentang jurnal online fisiologi tumbuhan yang bisa gunakan untuk Jurnal Pemasaran Internasional, dan diunduh secara gratis dengan menekan tombol download biru dibawah ini.
Auksin adalah zat yang ditemukan pada ujung akar, batang, pembentukan bunga yang berfungsi untuk pengatur pembesaran sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin adalah hormone pertumbuhan pada semua jenis tanaman lain dari hormone ini adalah IAA atau Asam Indol Asetat. Hormon auksin ini terletak pada ujung batang dan ujung akar, fungsi dari hormone auksin ini adalah membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan baik pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang (Campbell, 2004: 234). Auksin merupakan istilah genetik untuk substansi pertumbuahn yang khususnya merangsang perpanjang sel, tetapi auksin juga menyebabkan suatu kisaran respon pertumbuhan yang agak berbeda-beda. Respon auksin berhubungan dengan konsentrasinya. Konsentrasi yang tinggi bersifat menghambat. Auksin mengatur proses di dalam tubuh tanaman dalam morfogenesis.
Misalnya kuncup lateral dan pertumbuhan akar dihambat oleh auksin namun permukaan pertumbuhan akar baru digalakkan pada jarinngan kalus. Konsentrasi auksin yang berlebihan menyebabkan ketidaknormalan seperti epinasti. Auksin mempengaruhi pengembangan dinding sel dimana mengakibatkan berkurangnya tekanan dinding sel terhadap protoplas.
Maka karena tekanan dinding sel berkurang, protoplas mendapat kesempatan untuk meresap air dari sel-sel yang adadi bawahnya karena sel-sel yang ada di dekat titik tumbuh mempunyai nilai osmotis yang tinggi (Gardner, 1999: 176). TUJUAN PERCOBAAN. Untuk melihat pengaruh auksin terhadap pemanjangan jaringan akar dan batang. Untuk melihat pengaruh auksin terhadap jumlah dan panjang akar yang terbentuk C.
PELAKSANAAN PERCOBAAN. Alat dan bahan Alat:.
Gelas akua. Pipet ukur 5 ml. Botol Bahan:. Potongan stek Begonia sp. kecambah Vigna sinensis / P.
![Jurnal fisiologi tumbuhan dan sel tumbuhan internasional 2017 2018 Jurnal fisiologi tumbuhan dan sel tumbuhan internasional 2017 2018](https://image.slidesharecdn.com/wahyuproposalaselibgtbutarrev4-121213071659-phpapp02/95/proposal-skripsi-kualitatif-deskriptif-17-638.jpg?cb=1355383491)
Vulgaris (ditumbuhkan 5 hari). auksiin 100 ppm (air kelapa). akuades. Prosedur kerja Pengaruh auksin terhadap pemanjangan jaringan akar dan batang. Dibuat 5 potongan kecambah kacang hijau hipokitil sepanjang 5 mm dimulai dari 2 mm dibawah kotiledon, menggunakan ketas millimeter dan lup.
Potong-potongan tersebut direndam dalam larutan auksin dengan konsentrasi 0,1 ppm; 1 ppm; 10 ppm; dan 100 ppm; selama 48 jam.